Tempat Wisata di Solo: 12 Destinasi untuk Liburan Berkesan
Solo, atau yang resmi dikenal sebagai Surakarta, selalu punya daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang ingin menjelajahi kekayaan budaya dan pesona Jawa Tengah. Di balik suasananya yang akrab dan hangat, Solo menawarkan pengalaman wisata yang memadukan sejarah panjang, keragaman tradisi, hingga inovasi gaya hidup modern. Tidak heran jika tempat wisata di Solo semakin ramai dibicarakan, baik di kalangan wisatawan lokal maupun pelancong mancanegara.
Table of Contents
Berkeliling kota Solo ibarat membuka lembaran kisah masa lalu yang terus bersinergi dengan kehidupan masa kini. Mulai dari jejak kejayaan kerajaan Jawa, pasar-pasar tradisional yang tak pernah sepi, hingga spot-spot modern yang hits di media sosial—semua tersaji dalam jarak yang relatif mudah dijangkau. Tak hanya menjadi rumah bagi seni batik dan tari, Solo juga dikenal lewat keramahan penduduknya dan ragam kuliner khas yang selalu menggoda.
Menentukan destinasi memang bisa jadi tantangan tersendiri, apalagi jika waktu liburan terbatas. Untuk membantu Anda, berikut ini 12 tempat wisata di Solo paling populer dan direkomendasikan, dengan keunikan dan pesona yang sulit ditemukan di tempat lain. Baik untuk pencinta sejarah, pemburu foto, keluarga, hingga Anda yang ingin sekadar merasakan atmosfer Jawa yang otentik, Solo punya jawabannya.
1. Keraton Surakarta Hadiningrat

Tak lengkap rasanya berbicara soal tempat wisata di Solo tanpa menyebut Keraton Surakarta. Berdiri sejak tahun 1745, keraton ini menjadi pusat budaya Jawa dan simbol sejarah yang hidup hingga kini. Begitu melangkah masuk ke kompleks keraton, Anda akan langsung disambut suasana klasik yang sarat filosofi. Dinding dan pintu-pintu kayu berukir, halaman luas dengan pepohonan rindang, hingga koleksi pusaka dan gamelan, menjadi daya tarik utama.
Banyak wisatawan mengaku terkesan dengan nuansa sakral di dalam keraton, terutama saat menyaksikan upacara adat atau pameran seni tradisi. Anda bisa mengikuti tur dengan pemandu yang menjelaskan sejarah, kisah para raja, serta makna setiap sudut bangunan. Lokasi keraton sangat strategis di pusat kota, mudah dijangkau dari mana saja.
Bagi yang menyukai wisata edukasi dan ingin mengenal filosofi Jawa lebih dalam, kunjungan ke Keraton Surakarta adalah sebuah pengalaman yang tak boleh dilewatkan. Tak sedikit pula yang sengaja datang pada saat ada acara budaya besar, seperti Sekaten atau Grebeg Mulud, untuk merasakan langsung kemeriahan tradisi yang masih dijaga turun-temurun.
2. Pura Mangkunegaran

Tidak jauh dari keraton, berdiri Pura Mangkunegaran—istana kecil yang dibangun oleh Pangeran Mangkunegara pada abad ke-18. Meski berukuran lebih ramping, pesona dan nilai sejarahnya tak kalah menarik. Pura Mangkunegaran dikenal sebagai pusat kegiatan seni, mulai dari pertunjukan gamelan, tari klasik Jawa, hingga pameran batik dan kerajinan tangan.
Bagian pendopo yang megah menjadi favorit wisatawan untuk berfoto, terutama karena arsitektur tradisionalnya yang terawat dengan baik. Di dalam kompleks pura, Anda juga bisa melihat koleksi artefak kerajaan, lukisan, dan benda pusaka peninggalan Mangkunegara. Banyak pelancong menyukai suasana di sini karena relatif tenang, sehingga cocok bagi yang ingin menikmati wisata budaya tanpa keramaian berlebih.
Pada waktu tertentu, pengelola pura sering mengadakan pertunjukan seni atau festival budaya yang bisa dinikmati pengunjung. Bila ingin merasakan atmosfer Jawa klasik dalam format yang lebih intim, Pura Mangkunegaran layak masuk daftar destinasi Anda di Solo.
3. Museum Batik Danar Hadi

Solo memang lekat dengan batik, dan salah satu tempat terbaik untuk memahami keindahan sekaligus sejarah batik adalah Museum Batik Danar Hadi. Terletak di Jalan Slamet Riyadi, museum ini menyimpan ribuan koleksi batik dari berbagai daerah dan zaman, mulai dari batik klasik Solo hingga batik pesisir yang penuh warna.
Museum ini tidak hanya menampilkan kain batik, tetapi juga membuka proses produksi di workshop-nya secara langsung. Banyak pengunjung merasa kagum melihat para perajin membatik secara detail, menggunakan teknik tulis dan cap yang diwariskan lintas generasi. Selain edukatif, kunjungan ke museum ini juga memberi inspirasi tentang bagaimana motif batik berkembang dari waktu ke waktu.
Sebagian wisatawan biasanya menyempatkan diri membeli batik asli sebagai buah tangan. Di toko yang terletak di area museum, tersedia koleksi eksklusif yang hanya bisa ditemukan di sini. Bagi Anda pencinta budaya dan fashion, tempat ini wajib dikunjungi untuk mengenal Solo dari sisi yang berbeda.
4. De Tjolomadoe

Bangunan tua yang bertransformasi menjadi destinasi wisata kreatif—itulah De Tjolomadoe. Bekas pabrik gula peninggalan Belanda ini kini tampil sebagai pusat seni, pameran, konser, hingga tempat nongkrong hits di Solo. Arsitekturnya yang ikonik, lengkap dengan mesin-mesin pabrik asli yang masih dipertahankan, menjadi latar foto favorit banyak pengunjung.
Tak sedikit event besar digelar di sini, mulai dari festival musik, bazar kreatif, sampai pertemuan komunitas. Di beberapa sudut, terdapat kafe dan ruang seni yang menampilkan karya seniman lokal maupun nasional. Kesan industrial yang berpadu dengan sentuhan artistik membuat De Tjolomadoe selalu ramai dikunjungi, baik oleh anak muda, keluarga, maupun wisatawan luar kota.
Jika Anda ingin melihat sisi lain Solo yang lebih modern tanpa kehilangan akar sejarahnya, De Tjolomadoe adalah destinasi yang sangat direkomendasikan. Selain mudah dijangkau dari pusat kota, suasana di sekitar area ini juga cukup nyaman untuk bersantai dan menikmati sore hari.
5. Lokananta

Bagi pecinta musik Indonesia, nama Lokananta pasti sudah tidak asing lagi. Studio rekaman pertama di Indonesia yang berdiri sejak 1956 ini kini menjadi salah satu tempat wisata hits di Solo. Tak hanya menyimpan sejarah musik tanah air, Lokananta juga menghadirkan pengalaman interaktif melalui pameran alat musik, koleksi rekaman lawas, hingga ruang audio yang memungkinkan pengunjung mendengarkan lagu-lagu bersejarah.
Di beberapa ruang, pengunjung dapat melihat proses digitalisasi arsip rekaman dan mengenal tokoh-tokoh legendaris yang pernah berkarya di Lokananta. Tempat ini semakin populer karena menjadi lokasi berbagai event musik, tur edukasi sekolah, hingga sesi foto bertema retro. Banyak pengunjung merasa seperti “menjelajah waktu” ketika berjalan di antara rak piringan hitam dan memorabilia era 60-an. Lokananta bukan hanya untuk penikmat musik, tetapi juga siapa saja yang ingin mengenal sisi kreatif Solo dari masa ke masa.
6. Taman Balekambang

Taman Balekambang adalah oase hijau di tengah kota Solo. Taman seluas lebih dari 9 hektar ini menjadi pilihan favorit warga untuk bersantai, olahraga, atau piknik keluarga. Suasana teduh dengan pepohonan raksasa, danau kecil, dan area bermain anak membuat Balekambang terasa seperti paru-paru kota.
Daya tarik lain taman ini adalah keberadaan rusa jinak, burung merak, dan beberapa satwa lain yang bebas berkeliaran di area tertentu. Selain itu, di Taman Balekambang sering digelar acara seni, pertunjukan teater, hingga pameran kuliner lokal. Banyak pelancong mengaku suka menghabiskan sore di taman ini sambil menikmati jajanan tradisional Solo. Tidak sedikit pula yang datang untuk berfoto di jembatan ikonik atau di bawah pohon-pohon tua yang eksotis.
7. Pasar Klewer

Tidak sah berkunjung ke Solo tanpa menyusuri lorong-lorong Pasar Klewer. Pasar legendaris ini dikenal sebagai pusat batik terbesar di Jawa Tengah, tempat ribuan pedagang menjajakan batik tulis, cap, hingga kain lurik dan aneka tekstil lokal. Suasana khas pasar tradisional sangat terasa di sini: riuh tawar-menawar, aroma kain baru, dan deretan toko yang penuh warna.
Pasar Klewer juga menjadi favorit para pemburu oleh-oleh, baik batik sehari-hari maupun koleksi premium. Selain batik, Anda juga bisa menemukan aneka jajanan, souvenir, hingga aksesoris khas Solo. Tidak sedikit wisatawan luar kota yang rela datang pagi-pagi hanya untuk mendapat harga terbaik atau menemukan motif batik langka. Jika ingin merasakan denyut kehidupan kota Solo dari dekat, pengalaman di Pasar Klewer benar-benar tak tergantikan.
8. Masjid Sheikh Zayed

Masjid Sheikh Zayed Solo menjadi ikon baru di kota ini dan langsung menarik perhatian sejak diresmikan pada akhir 2022. Terinspirasi dari Grand Mosque Abu Dhabi, arsitektur masjid ini memadukan nuansa Timur Tengah dengan elemen lokal. Kubah megah, marmer putih, serta taman asri membuat suasananya sangat fotogenik—tidak heran banyak pengunjung datang untuk beribadah sekaligus berfoto.
Di bulan Ramadan dan hari besar Islam, masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang sangat meriah. Banyak keluarga datang beramai-ramai untuk menikmati waktu sore, berbuka puasa bersama, atau sekadar menikmati ketenangan di halaman masjid. Keberadaan Masjid Sheikh Zayed membuktikan Solo mampu menghadirkan harmoni antara modernitas dan kearifan lokal, serta menjadi destinasi religi yang inklusif.
9. Taman Satwa Taru Jurug (Kebun Binatang Solo)

Bagi wisatawan yang berlibur bersama keluarga atau anak-anak, Kebun Binatang Jurug atau Taman Satwa Taru Jurug bisa jadi pilihan utama. Lokasinya berada di tepi Sungai Bengawan Solo, menawarkan suasana asri dengan koleksi satwa yang cukup beragam—mulai dari gajah, harimau, rusa, hingga aneka burung tropis.
Selain melihat satwa, pengunjung juga bisa menikmati wahana edukasi, taman bermain anak, hingga bersepeda di area yang luas. Banyak sekolah di Solo dan sekitarnya memilih Jurug sebagai destinasi field trip karena nilai edukatif dan suasana yang aman. Tak sedikit pula keluarga yang datang untuk piknik di bawah pohon rindang sambil menikmati makanan bekal dari rumah. Jika ingin merasakan sensasi wisata alam tanpa jauh dari pusat kota, Taman Satwa Taru Jurug bisa jadi solusi.
10. Kampung Batik Laweyan

Laweyan adalah kampung batik legendaris di Solo yang sudah dikenal sejak abad ke-19. Suasana di Laweyan sangat khas, dengan gang-gang sempit, rumah-rumah kuno bergaya Jawa-Eropa, dan deretan galeri batik yang tersebar di hampir setiap sudut. Wisatawan biasanya bisa ikut tur keliling kampung, belajar membatik langsung dari perajin, atau sekadar berfoto di mural-mural tematik yang tersebar di sepanjang jalan.
Yang menarik, di Laweyan banyak ditemukan batik-batik bermotif eksklusif dengan harga yang sangat bervariasi—mulai dari lembaran batik tulis premium hingga kain cap untuk kebutuhan sehari-hari. Banyak pengunjung menilai pengalaman berinteraksi langsung dengan perajin memberikan pemahaman baru soal tradisi dan filosofi batik Solo. Tidak heran, Laweyan menjadi destinasi wajib bagi siapa saja yang ingin menyelami budaya lokal secara otentik.
11. Grojogan Sewu Tawangmangu

Meski secara administratif terletak di Kabupaten Karanganyar, Grojogan Sewu selalu masuk daftar wisata favorit ketika berbicara tentang Solo dan sekitarnya. Air terjun setinggi sekitar 80 meter ini dikelilingi hutan pinus yang asri dan udara sejuk khas pegunungan Lawu. Untuk mencapai air terjun, pengunjung harus menuruni ratusan anak tangga—perjalanan yang cukup menantang namun terbayar dengan keindahan panorama di bawah.
Banyak keluarga maupun rombongan muda-mudi datang ke Grojogan Sewu untuk piknik, berenang di sungai kecil, atau sekadar menikmati kabut tipis di pagi hari. Di sekitar area juga tersedia warung makan dan spot foto alam yang sangat digemari wisatawan. Bagi Anda pencinta wisata alam dan petualangan ringan, Grojogan Sewu menawarkan pengalaman menyegarkan yang tidak jauh dari Solo.
12. Benteng Vastenburg

Benteng Vastenburg adalah peninggalan era kolonial Belanda yang berdiri megah di pusat Kota Solo. Dulu berfungsi sebagai benteng pertahanan, kini kawasan ini kerap menjadi lokasi berbagai event budaya, pameran seni, hingga pertunjukan musik. Arsitekturnya yang kokoh, lorong-lorong panjang, dan halaman luas menciptakan atmosfer unik yang jarang ditemukan di tempat lain.
Benteng ini juga sering dijadikan latar pemotretan prewedding maupun syuting film. Banyak komunitas sejarah dan penggemar fotografi datang untuk mengabadikan momen, terutama saat sore hari ketika cahaya matahari jatuh indah di antara tembok batu tua. Meskipun belum sepenuhnya direvitalisasi, Benteng Vastenburg tetap menjadi saksi bisu perjalanan Solo dari masa ke masa dan layak dikunjungi siapa pun yang tertarik pada sejarah dan arsitektur.
Kesimpulan
Setiap sudut Solo seolah punya cerita yang tak pernah selesai diceritakan. Dari kejayaan masa lalu yang masih terjaga di istana dan kampung batik, hingga semangat baru di destinasi kreatif seperti De Tjolomadoe dan Lokananta, semuanya berpadu membentuk pengalaman liburan yang berkesan. Tidak heran jika banyak pelancong yang merasa “ketagihan” untuk kembali lagi, sekadar menikmati secangkir teh hangat di taman atau berburu batik langka di pasar tradisional.
Melangkah di Solo, Anda akan menemukan keramahan yang tulus, cita rasa kuliner yang kaya, serta ragam kegiatan budaya yang tetap lestari di tengah derasnya modernitas. Baik untuk liburan singkat akhir pekan maupun perjalanan panjang bersama keluarga, pilihan tempat wisata di Solo nyaris tidak ada habisnya. Siapa tahu, perjalanan Anda berikutnya justru akan menghadirkan kisah baru yang kelak dikenang sepanjang masa.
Baca Juga : 12 Tempat Wisata Romantis: Inspirasi Liburan Tak Terlupakan
FAQ
Apa saja tempat wisata hits di Solo saat ini?
Selain Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran, beberapa destinasi yang tengah naik daun antara lain De Tjolomadoe, Lokananta, Masjid Sheikh Zayed, serta kawasan Kampung Batik Laweyan. Banyak juga wisata alam seperti Grojogan Sewu Tawangmangu yang masih jadi favorit wisatawan.
Bagaimana akses transportasi menuju Solo?
Solo mudah dijangkau dengan kereta api, pesawat (melalui Bandara Adi Soemarmo), atau bus antarkota. Di dalam kota, tersedia transportasi umum seperti Batik Solo Trans, taksi, ojek online, dan becak yang siap mengantar ke berbagai tempat wisata di Solo.
Adakah tempat wisata keluarga di Solo?
Banyak destinasi ramah keluarga seperti Taman Balekambang, Kebun Binatang Jurug, serta area bermain anak di pusat perbelanjaan dan taman kota. Kampung Batik Laweyan juga menarik untuk wisata edukasi bersama anak.
Apa makanan khas Solo yang wajib dicoba saat berkunjung?
Beberapa kuliner legendaris di Solo yang wajib dicoba antara lain nasi liwet, serabi Notosuman, tengkleng, timlo Solo, dan sate buntel. Jangan lupa mampir ke Pasar Gede atau warung kaki lima untuk mencicipi jajanan tradisional.
Kapan waktu terbaik untuk berwisata ke Solo?
Solo bisa dikunjungi kapan saja, namun banyak wisatawan memilih datang saat musim kemarau (Mei–September) agar lebih leluasa mengeksplorasi tempat wisata. Di momen libur Lebaran, Waisak, atau festival budaya tahunan, kota ini biasanya lebih ramai dengan acara-acara menarik.